Senin, 01 Oktober 2018

Wisata Keluarga Goa Lanang Pangandaran


Wisata Keluarga Goa Lanang Pangandaran

Goa merupakan lorong bentukan alamiah di bawah tanah yang bisa dilalui oleh air, hewan maupun manusia. Goa yang bisa dilalui hewan saja disebut gua mikro. Dalam hal ini yang dimaksud adalah gua alam, namun ada juga gua buatan manusia seperti tempat perlindungan perang dan lain-lain. Gua alam dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan letak dan batuan pembentuknya, yaitu:
§  Gua lava : terbentuk akibat pergeseran permukaan tanah akibat gejala keaktifan vulkanologi, biasanya sangat rapuh karena terbentuk dari batuan muda (endapan lahar) dan tidak memiliki ornamen batuan yang khas

§  Gua litoral : sesuai namanya terdapat di daerah pantai, palung laut ataupun di tebing muara sungai, terbentuk akibat terpaan air laut (abrasi)

§  Gua batu gamping (karst) : adalah fenomena bentukan gua terbesar (70% dari seluruh gua di dunia). Terbentuk akibat terjadinya peristiwa karst (pelarutan batuan kapur akibat aktifitas air) sehingga tercipta lorong-lorong dan bentukan batuan yang sangat menarik akibat proses kristalisasi dan pelarutan gamping. Diperkirakan wilayah sebaran karst Indonesia adalah yang terbesar di dunia

§  Gua pasir, gua batu halit, gua es dsb : adalah bentukan gua yang sangat jarang dijumpai di dunia, hanya meliputi 5% dari seluruh jumlah gua didunia.

Fungsi Goa
§  Tempat berlindung (primitif) manusia dan hewan
§  Tempat penambangan mineral (kalsit/gamping, guano)
§  Tempat perburuan (walet, sriti, kelelawar)
§  Obyek wisata alam bebas dan minat khusus
§  Obyek sosial budaya (legenda, mistik)
§  Gudang air tanah potensial sepanjang tahun
§  Laboratorium ilmiah yang peka, lengkap dan langka
§  Indikator perubahan lingkungan paling sensitif
§  Fasilitas penyangga mikro ekosistem yang sangat peka dan vital bagi kehidupan makro ekosistem di luar gua




Di Pangandaran sendiri, kita dapat menjumpai goa yang begitu eksotis, satu diantaranya adalah Goa Lanang. Disebut Goa Lanang karena di dalamnya terdapat batu yang dibentuk oleh komposisi alam yang mirip dengan alat kelamian laki-laki. Goa Lanang bearada di desa Selasari Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Goa Lanang Dapat di tempuh dari pangandaran kurang lebih 1,5 jam ke arah Cintaratu. Dalam perjalanan ke sungai ini anda akan di suguhi oleh pemadangan alam desa yang menawan dan unik yang menjadi bagian pengalaman dari paket body rafting.

Di Objek wisata Goa Lanang pengunjung dapat meluapkan ekspresi dengan melompat dari ketiggian 10 meter, menantang bukan. Bagi penyuka Bat Man, di Goa Lanang juga terdapat kerajaan kelelawar dan anda harus bersiap-siap menyaksikan aktrasi mereka ketika disorot lampu senter. Dijamin pengalaman yang tidak terlupakan.

Di Goa Lanang sendiri kita dapat melacak napak tilas sejarah. Ya, terdapat patilasan Syeikh Lang-lang Buana atau lebih mashur disebut dengan Syeik Abdul Muhyi.

Selain wisata sejarah, pengunjung juga dapat rafting. Rafting di Goa Lanang tentu sangat aman untuk keluarga, selain karena alamnya yang ramah, tentu dipandu dengan pemandu yang sudah tersertifikat. Bagi anda yag hobi telusur sungat, di Goa Lanang anda akan dimanjakan dengan estetika semesta selama 2-3 jam rafting. Asyiknya, ketika rafting, anda akan masuk ke dalam Goa sepanjang 300 meter dengan gemuruh petir. Tentu bagian masuk Goa ini adalah pilihan, apakah anda masuk atau tidak, itu terserah anda. Setelah selesai melaksanakan body rafting pengunjung akan menikmati suasana berjalan di hutan yang masih alami  dan dilanjutkan perjalanan ke titik awal star, sesampainya disana pengunjung akan beristrahat di saung lesehan yang telah di sediakan sambil menyantap menu nasi Liwet. 

Eits... jangan panik, wisata ke Goa Lanang Pangandaran ini tentu sangatlah terjangkau bagi kantong siapapun. Gak percaya, buktikan sendiri.

Jumat, 19 Januari 2018

Pangandaran, Beautiful Beach in The World

It’s easy to think that Java doesn’t have that idyllic beach paradise. Being the most populated island and home to 60 percent of Indonesia’s 240 million people, it’s far from the idea of a peaceful stretch of sand. However, there are corners of the island where things haven’t changed much over the years. The beaches of Pangandaran and Batu Karas fall into this category and are said to be like Bali’s Kuta Beach 20 years ago; not overly commercialised.
Pangandaran and Batu Karas are two adjacent beaches just south of West Java, which have catered to much of the beachy needs of the locals and just a handful of foreign travellers that make the effort to get here… It’s not the white powder sand of picture postcards,  but it still brings the clean fresh smell of the ocean and we reckon this off the beaten track gem will charm you into staying longer than you planned! So what is there more to know?
Most travellers will head straight to the beach area. There are many hostels, hotels and guesthouses available for all sorts of budgets, from 4-5 star hotels to cheap hostels and even home-stays, all just a walk away from the beach. The prices of some hostel are negotiable, especially during weekdays when the majority of Indonesian tourists are in work – so make sure you try your luck!
Batukaras Beach is less commercialised than Pangandaran. Much of the restaurants, hotels, and surfboard rentals are available on the west corner of the beach. All of these establishments support visitors that occupy the small secluded beach on the end of the road. The eastern side of the beach provides a quieter and more peaceful ambience. 


Amazing tour in Indonesia, Pangandaran

Amazing tour in Indonesia, Pangandaran. Pangandaran is a tourist location in West Java, Indonesia. Pangandaran is family friendly and offers also much for individual tourists. In the bay area Pananjung are two beautiful beaches for swimming, surfing or just relaxing. Pangandaran offers many activities and adventures like trekking, snorkeling, fishing, live concerts in the bars and more.

Pangandaran, the most beautiful beach in Indonesia



Pangandaran beach is the most beautiful beach in Indonesia. Small mainland peninsula with a national park with beaches and stunning scenery to rival the beaches of Bali on the south coast of Java. Pangandaran is one of Java's best-kept secrets as far as international tourists are concerned, but has been extremely popular with locals for along, long time. A small fishing town, it possesses one of Java's finest beaches and Pangandaran Nature Reserve teems with wild buffalo, barking deer and monkeys. The people are very friendly, this combined with the idealize surroundings make this a great place to spend a few days relaxing island-style. Pangandaran is halfway between Bandung and Yogya, about 5 hours by bus from Bandung and 8 hours from Jakarta.

This is the second beach resort area on the Indian Ocean after Pelabuhan Ratu. The site is 223 from Bandung and 400km from Jakarta. The trip by car or bus is recommendable because the road conditions are good. However, if we prefer to take the train, get into Bandung-Yogyakarta Express train and get off at the Banjar railroad station about 4 hours later. From here it will be another 50 km by bus to Pangandaran. The beach is called Penanjung, where most of the cottages and hotels are located, however, of modest ratings. Nothing luxurious should be expected. Pangandaran is especially of interest to nature lovers, as there is a wildlife reserve in the vicinity where wild birds and other indigenous animals live about freely to be enjoyed by visitors. In Pangandaran visitors will like fine white beaches, blue ocean and fine seafood. Twelve kilometers before arriving at Pangandaran visitors will see a huge rock on the beach, which is called Karang Nini.

Another place of special interest for nature lovers is a forest Conservation Park, close to the camping ground, which has basic facilities suitable for the younger set. Somewhat further out, west of Pangandaran, driving 23 km on the way to Parigi, lays Batu Hiu, meaning Shark's Rock, a coastal rock that has the shark shape.